Masih Perlukah Mata Pelajaran TIK di SMA?
Dalam kurikulum 2013 semakin tergambar jelas
bahwa mata pelajaran TIK ( teknologi Informasi dan Komunikasi ) untuk
SD, SMP dan SMA serta Pelajaran KKPI ( ketrampilan Komputer dan
Pengeloalaan Informasi untuk SMK, dipastikan akan hilang dalam
Kurikulum 2013. Beberapa
alasan yang tertangkap mengapa TIK/KKPI hilang dari Kurikulum 2013
ketika dialog dengan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( WAMEN )
Bidang Pendidikan dan Perwakilan PUSKUR ( Pusat Kurikulum dan Pembukuan )
diantaranya :
- Anak TK dan SD saja sudah bisa Internetan
- TIK/KKPI bisa integratif (berintegrasi) dengan mata pelajaran lain
- Pembelajaran sudah seharusnya berbasis TIK (alat guru dalam mengajar), bukan TIK/KKPI sebagai mata pelajaran khusus yang harus diajarkan.
- Jika TIK / KKPI masuk struktur kurikulum nasional maka pemerintah berkewajiban menyediakan Laboratorium Komputer untuk seluruh sekolah di Indonesia, dan pemerintah tidak sanggup untuk mengadakannya.
- Banyak sekolah yang belum teraliri listrik, jadi TIK / KKPI tidak akan bisa diajarkan di sekolah.
Pembelajaran abad 21 yang mengarah ke
Literacy Informasi mempersyaratkan untuk berbasiskan ICT / TIK, TIK
sebagai alat bantu guru dalam mengajar dengan TIK sebagai sebuah mata
pelajaran adalah dua hal berbeda. Ketika TIK/KKPI bukan lagi sebagai
mata pelajaran maka pekerjaan guru akan bertambah, misalkan saja ketika
guru Bahasa Indonesia memberi tugas kepada siswa untuk membuat laporan
deskriptif, disamping mengajarkan teori / materinya tentang bentuk –
bentuk laporan deskriptif, guru juga harus mengajarkan bagaimana cara
mengetik dan membuat laporan tersebut dikomputer, inilah yang disebut
itegratif.
Sekarang bagaimana kalau logikanya
dibalik, Guru TIK mengajarkan anak-anak cara mengetik dipengolah kata
(word misalnya) dan sebagai bahanya bisa berupa laporan diskriptif yang
dicari siswa di internet. Singkat kata pelajaran bahasa Indonesia
secara keilmuwan juga tidak diperlukan lagi.
Jika TIK/KKPI dianggap akan memberatkan
pemerintah karena implikasinya, pemerintah harus menyediakan sarana dan
prasarananya maka terkesan pemerintah ingin lepas dari tanggung jawab
karena kemanakah anggaran pendidikan yang 20 persen itu. Padahal jika
logikanya dibalik, karena adanya mata pelajaran TIK beberapa tahun
terakhir sebagai stimulus bahkan membawa revolusi didunia pendidikan
dan pembelajaran, maka TIK akan tetap dipertahankan dan pemerintah akaan
menganggarkannya, terlebih TIK menjadi persyaratan pergaulan di abad 21
ini, sehingga untuk mengejar ketertinggalan TIK akan dikedepankan tidak
hanya sebagai media pembelajaran tetapi mata pelajaran seperti
tercantum dalam peraturan pemerintah No. 19.
Dengan adanya TIK sebagai mata pelajaran
maka pemerintah secara tidak langsung akan dipaksa untuk membangun
infrastruktur listrik dan mengalirkannya hingga pedesaan. Dengan
demikian Indonesia akan maju semakin pesat. Tahukah anda alasan sesungguhnya dibalik
hilangnya TIK dari Kurikulum 2013 ? Kami mencoba menelusuri draft
kurikulum 2013 versi terkini ( Maret 2013), salah satunya adalah
terdapat mata pelajaran prakarya dan lintas peminatan. Ada tambahan
beban belajar bagi siswa dan hal tersebut berakibat harus ada mata
pelajaran yang dihilangkan. Satu – satunya mata pelajaran yang tingkat
resistensinya paling rendah jika harus dihilangkan adalah “TIK/KKPI”,
mengapa ?
TIK/KKPI adalah mata pelajaran paling
muda dalam struktur kurikulum 2006, sehingga jika dibunuh dampaknya
tidak akan terlalu besar (kalau yang dihilangkan
sejarah/olahraga/lainnya tentu tidak akan berani , mengingat jumlah guru
TIK/KKPI murni hanya 15 persen, sedangkan 85 persen sisanya akan
dikembalikan ke mata pelajaran induknya. Namun terpikirkankah mengapa
guru fisika mengajar mata pelajaran TIK, mungkin sebagian karena tidak
ada guru TIK, namun tidak sedikit pula dikarenakan gurunya berlebih
sehingga jika harus balik ke mata pelajaran induk akan menjadi masalah
baru. Meskipun ada revisi pada PP 74 mengenai beban kerja guru,tapi kita
tidak tahu seperti apa revisinya.
Disisi lain, hilangnya TIK/KKPI dari
kurikulum 2013 tidak hanya akan “membunuh” secara perlahan mata
pelajaran TIK( kelas8,9.11,12 masih ada TIK ), akan tetapi akan
“membunuh” calon calon guru TIK yang saat ini sedang dididik diberbagai
LPTK ( Perguruan Tinggi ) seperti di FKIP Universitas Mulawarman yang
saat ini membuka jurusan tersebut. Calon – calon guru TIK ini belum
sempat dilahirkan oleh LPTK sudah terancam akan “di aborsi” massal.
Dalam kurikulum 2013 khususnya di SMA/SMK
terdapat peminatan IPA,IPS,Bahasa. Mengapa tidak diberikan peluang ada
peminatan TIK, karena tidak sedikit siswa yang ketika lulus dari SMA/SMK
langsung bekerja di bidang yang memerlukan penguasaan TIK, dan tidak
sedikit pula yang melanjutkan ke perguruan tinggi dengan mengambil
jurusan komputer dan informatika atau sejenisnya. Saat ini belum saatnya
pelajaran TIK?KKPI hilang, paling tidak untuk tingkat SMA/MA/SMK.
Bagaimana dengan anda ?
Komentar
Posting Komentar